Buenos Aires: Laga leg kedua final Copa Libertadores 2018 yang mempertemukan duo raksasa Liga Argentina, River Plate dengan Boca Juniors, menuai berbagai kecaman. Hal itu dikarenakan rencana federasi sepak bola Amerika Selatan (CONMEBOL) menggelar laga tersebut di Estadio Santiago Bernabeu, Madrid-Spanyol.
Laga ini sejatinya melanjutkan leg pertama yang berakhir 2-2. Namun, bus Boca Juniors yang mengantar para pemain bertandang ke markas River Plate, El Monumental Stadium, malah diserang oknum-oknum tak bertanggung jawab.
Penyerangan tersebut mengakibatkan bus hancur dan para pemain didalamnya menjadi korban luka-luka. Tiga pemain Boca Juniors termasuk sang kapten, Pablo Perez, bahkan harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena lemparan proyektil.
Buntutnya, CONMEBOL sempat menunda laga tersebut selama 24 jam. Namun, kedua kubu sepakat untuk menunda lagi hingga para korban pulih dari cedera fisik dan psikis.
Setelah melewati pertemuan antara pihak klub dan CONMEBOL, keputusan dirilis pada Kamis 30 November waktu setempat. Laga tersebut bakal digelar pada Minggu 9 Desember mendatang di markas Real Madrid.
Rencana tersebut dikritik keras, salah satunya keluar dari pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Pelatih berkebangsaan Spanyol itu menyebut laga klasik River Plate versus Boca Juniors seharusnya tetap dimainkan di wilayah Amerika Selatan.
"Saya lebih suka laga itu digelar di Amerika Selatan. Apa lagi kalau bisa di Buenos Aires, tapi kondisinya mereka lebih tahu dari pada saya," ujar Guardiola.
Selain Guardiola, kritik juga dilontarkan bek Paris Saint-Germain, Dani Alves. Bek yang besar di klub Barcelona itu menyebut akan memalukan jika laga tersebut benar-benar digelar di luar Amerika Selatan.
"Bagi saya, laga Boca-River di luar Amerika Selatan merupakan suatu hal memalukan terbesar yang pernah saya lihat, sebagai pemain bola dan sebagai warga Amerika Selatan yang percaya bahwa olahraga didasari perasaan dan hasrat," ujar Alves dalam cuitan di akun Twitter resminya.
Laga ini sejatinya melanjutkan leg pertama yang berakhir 2-2. Namun, bus Boca Juniors yang mengantar para pemain bertandang ke markas River Plate, El Monumental Stadium, malah diserang oknum-oknum tak bertanggung jawab.
Penyerangan tersebut mengakibatkan bus hancur dan para pemain didalamnya menjadi korban luka-luka. Tiga pemain Boca Juniors termasuk sang kapten, Pablo Perez, bahkan harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena lemparan proyektil.
Baca: Gara-gara Menggigit, Pemain Derby County Dihukum Empat Laga
Buntutnya, CONMEBOL sempat menunda laga tersebut selama 24 jam. Namun, kedua kubu sepakat untuk menunda lagi hingga para korban pulih dari cedera fisik dan psikis.
Setelah melewati pertemuan antara pihak klub dan CONMEBOL, keputusan dirilis pada Kamis 30 November waktu setempat. Laga tersebut bakal digelar pada Minggu 9 Desember mendatang di markas Real Madrid.
Rencana tersebut dikritik keras, salah satunya keluar dari pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Pelatih berkebangsaan Spanyol itu menyebut laga klasik River Plate versus Boca Juniors seharusnya tetap dimainkan di wilayah Amerika Selatan.
"Saya lebih suka laga itu digelar di Amerika Selatan. Apa lagi kalau bisa di Buenos Aires, tapi kondisinya mereka lebih tahu dari pada saya," ujar Guardiola.
Selain Guardiola, kritik juga dilontarkan bek Paris Saint-Germain, Dani Alves. Bek yang besar di klub Barcelona itu menyebut akan memalukan jika laga tersebut benar-benar digelar di luar Amerika Selatan.
"Bagi saya, laga Boca-River di luar Amerika Selatan merupakan suatu hal memalukan terbesar yang pernah saya lihat, sebagai pemain bola dan sebagai warga Amerika Selatan yang percaya bahwa olahraga didasari perasaan dan hasrat," ujar Alves dalam cuitan di akun Twitter resminya.
MNC VISION| AGEN RESMI MNC VISION| PAKET MNC VISION| DAFTAR MNC VISION| MNC VISION BANTEN| PAKET MNC VISION ONLINE| PORTAL BANTEN| NASHCOM| MNC VISION BANTEN
http://bola.metrotvnews.com/dunia/yNLvvYvk-bakal-digelar-di-madrid-laga-klasik-river-plate-vs-boca-juniors-dikecam
No comments:
Post a Comment